Kamis, 21 April 2011

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Konsep Kebidanan



Oleh :
ü  Azizah R. Putri
ü  Anggraeni Aditya
ü  Bunga Mars
ü  Gita Rahayu
ü  Iis Kartini
ü  Rita Putri R
ü  Ricka Tyana D
ü  Zakiya Kirti

Kelas : 1C
Prodi : DIII Kebidanan

STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG

Jl. Terusan Jakarta no. 75 Antapani Bandung

KATA PENGANTAR

            Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang Menejemen Kebidanan. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Manajemen Kebidanan dan SOAP”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bimbingan dari berbagai pihak, penulisan karya tulis ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Sehingga dalam kesempatan ini perkenanakan penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
ü  Dosen mata kuliah Konsep Kebidanan.
ü  Kedua orang tua yang senantiasa memberikan dukungan serta doanya demi terselesaikannya makalah ini.
ü  Rekan-rekan di kelas 1C serta sahabat-sahabatku yang telah bersedia memberikan dukungan serta pengorbanan demi terselesaikannya makalah ini.
ü  Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya dalam memajukkan pendidikan. Kritik dan saran dari anda selalu kami nantikan. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, amin.

Penulis


BAB I

PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG


                Untuk menjadi sebagai seorang bidan yang professional salah satunya harus memahami betul apa itu makna dari pengertian manajemen kebidanan, agar dapat mengaplikasikannya secara maksimal. Didalam manajemen kebidanan itu terdapar 7 suhan kebidanan yang akan selalu di terapkan dalan pemberiaan pelayanan kepada klien setiap harinya , agar hasil observasi dan tindakan langsungnya bisa memuaskan klien.

B. RUMUSAN MASALAH


Utuk mengetahui tentang manajemen kebidanan maka di rumuskan maslah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari manajemen kebidanan?
2. langkah-langkah apa saja yang ada dalam asuhan kebidanan?
3. Contoh kaitan 7 langkah asuhan kebidanan dengan SOPA ?

C. TUJUAN PENULISAN


      Adapun tujuan dari penulisan makalah ini salain sebagai tugas yang di berikan oleh dosen mata kuliah Konsep kebidanan , juga untuk menjadi referensi temen-teman tang lain agar mengetahui tentang apa itu manajemen kebidanan dan 7 langkah asuhan kebidanan serta kaitannya kaitannya dengan SOAP.

BAB II

MANAJEMEN KEBIDANAN



A. Pengertian manajemen kebidanan


            Manajemen kebidanan adalah suatu metode berikir dan bertindak secara sistemetis dam logis dalam memberi asuhan kebidanan , agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien ataupun pemberi asuhan.
            Manajemen kebidanan di adaptasi dari  sebuah konsep yang di kembangkan oleh Helen Varney dalam buku  Varney’s midwifery , edisi ke tiga tahun 1997; menggambarkan proses manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari tujuh langkah yang sistematik dan siklik.

B. Langkah-langkah  dalam asuhan kebidanan

           

1. Langkah I : Pengumpulan data


                        Pada langkah satu di kumpulkan semua data yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien, Meliputi data Subjektif maupun Objektif.
Data Subjektif terdiri dari ;
1.            Biodata, data demografi, Riwayat kesehatan termasuk berdafer kecelakaan, Riwayat Menstruasi, riwayat Obsteictan, Ginekologi, Nifas ibu laktasi, Bio psikospiritual Ibu.
2.            Keluhan Ibu (data Subjektif).
- Ranggul halid terami
- Pergerakan janin kurang

Data Objektif terdiri dari ;
a. Pemeriksaan fisik (sesuai kebutuhan) dan tanda-tanda Vital pada pemeriksaan fisik, Penderita (Ibu) tetap menuntun dari sebelum hamil.
b. Pemeriksaan khusus meliputi (inspeksi ,Palpasi,Auskultasi,dan Perkusi) pada pemeriksaan penunjang khusus terasa gerak janin berkurang dan air ketuban terasa kurang.
c.Pemeriksaan penunjang (Laboratorium. Disenstric,USG).

 

2. Langkah II : Interpretasi data dasar


            Pada langkah kedua dilakuakan identifikasi terhadap diagnosis berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah di kumpulkan . masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang dialami wanita yang di identifikasi bidan sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai diagnosis.
Diagnosa :
Hamil,kehamilan….Minggu, Janin Hidup ,Persentasi Kepala (bokong) tunggal, atau gamely, punggung kiri/kanan.
Masalah : Cemas
Kebutuhan : - Suport Mental
- Pengawasan yang ketat
- Terminasi kehamilan ( induksi Persalinan/Sectio Cesaria).

 

3. Langakah III : Identifikasi Diagnosis/masalah potensial dan antisipasi penanganannya.


            Pada langkah ini di perlukan antisipasi . bidan diharapkan waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosis/masalah menjadi kenyataan. Langkah ini penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman.

-Diagnosa masalah potensial pada ibu
-Diagnosa masalah potensial pada janin


4. Langkah IV : Menetapkan perlunya konsultasi dan kolaborasi segera dengan tenaga kesehatan     lain.


Bidan mengidentifikasi perlunya bidan atau dokter melakuakan konsultasi atau penangan segera bersama anggota tim kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien.
Langkah ke empat mencerminkan kesinambungan  proses manajemen kebidanan. Jadi manjemen kebidanan tidak hanya berlangsung selama suhan primer periodic atau kunjungan prenatal saja , tetapi selama wanita itu dalam dampingan bidan
- Kolaborasi dengan dokter
- Terminasi Kehamilan


5. langkah V : Menyusun rencana asuhan


            Pada langkah ini direncanakan asuhan menyeluruh dan ditentukan berdasarkan langkah-
langkah sebelumnya. Padalangkah ini informasi yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
            Rencana suhan tidak menyelutuh tidak hanya meliputi segala hal yang sudah teridentifikasi dari klien  tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi untuk klien.
Perencanaan:
- Infomasikan pada ibu hamil pemeriksaan
- Anjurkan ibu untuk melakukan USG
- Lakukan konsultasi pada dokter
- Anjurkan pada ibu untuk bersalin di RUMAH SAKIT


6. Langkah VI : Pelaksanaan lansung asuhan dengan efisien  dan aman


             Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian  dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukannya sendirin, namun tetap ia memikul tanggung jawab untuk menngarahkan pelaksanaannya.
Pelaksanaan:
- Menginformasikan pada ibu untuk melakukan USG
- Melakukan dukungan mental agar ibu tidak cemas
- Melakukan Konsultasi /kolaborasi dengan dokter
- Menganjurkan ibu untuk bersalin di RUMAH SAKIT

 

7. Laangkah VII : Evaluasi


             Pada langkah terakhir ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan. Hal ini meliputu ealuasi pemenuhan kebutuhan akan bantuaan : apakah benar telah terpenuhi sebagaimana diidentifikasi di dalam diagnosin dan maslah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif  jika memenag benar efektif dalam pelaksanaannya.
Evaluasi:
- Pasien (klien) Mengetahui kehamilan kurang bulan /waktu (penentuan)
- Pasien (klien) Masih cemas
- Pasien (klien) Bersedia bersalin di RUMAH SAKIT


C.  Contoh dokumentasi 7 langkah asuhan kebidanan dengan menggunakan metode  SOAP



Ny. A berumur 28 tahun datang ke Puskesmas untuk periksa hamil tanggal 7 Maret 2010. hamil ini adalah kehamilan yang kedua dan belum pernah abortus, HPHT : 28 Mei 2009. Ibu mengatakan pusing, lemas, pandangan berkunang-kunang. Dari hasil pemeriksaan ditemukan TD : 100/90 mmhg, S : 36 oC, M : 80 x / mnt, Rr “ 20 x / mnt, Hb : 8 gram%, kunjungtiva pucat dan DJJ 144 x / mnt teratur, terdengar di perut ibu sebelah kiri.





Ny. A umur 28 tahun, periksa hamil tanggal 7 Maret 2010.
Dengan keluhan pusing, lemas, dan pandangan mata berkunang-kunang.
Diketahui HPHT : 28 Mei 2009.

3. O = Objektif

K/U ibu baik, kesadaran composmentis.
Pemeriksaan TTV
TD = 100 / 90 mmHg M = 80 x / mnt
S = 36 oC Rr = 20 x / mnt
Pemeriksaan fisik
Head to toe
Pemeriksaan Palpasi
Leopold I = TFU : 30 cm, teraba bagian bulat, lunak, tidak ada lentingan (bokong janin).
Leopold II = - Sebelah kanan ibu teraba bagan-bagian kecil janin (eksterminas
janin).
- Sebelah kiri ibu teraba bagian keras, panjang ada tahanan
(punggung janin).
Leopold III = Teraba bagian bulat, keras ada lentingan (kepala janin)
Leopold IV = Konvergen 5/5 bagian.
Pemeriksaan Auskultasi
DJJ : 144 x / mnt
PM : terdengar jelas, 2 jam dibawah pusat kiri ibu
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 8 gram%


4. A = Assesment

G2P1AO hamil pada 32 minggu umur 28 tahun
Janin hidup tunggal intra uterin, letak memanjang, presentasi kepala, PUKL 5/5 bagian
Primuda dengan anemia ringan

5. P = P
enatalaksanaan

Beritahu hasil pemeriksaan.
Anjurkan kepada ibu untuk tidak melakukan perkerjaan yang terlalu berat.
Anjurkan kepada ibu untuk makan makanan yang mengandung zat besi dan makan dilakukan lebih sering dalam jumlah lebih sedikit.
Anjurkan kepada ibu untuk tidak melakukan perjalanan jauh.
Anjurkan kepada ibu untuk melakukan konsumsi vitamin setiap hari 1 tablet.
Anjurkan kepada ibu untuk minum obat zat besi dan asam sulfat.
Anjurkan kepada ibu untuk olahraga ringan di pagi hari sebelum melakukan aktivitas.
Anjurkan kepada ibu untuk periksa laboratorium untuk mengetahui apakah Hbnya sudah naik atau belum.
Anjurkankepada ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi.

BAB III

PENUTUP

 

A. Kesimpulan


                Sebagai seorang bidan, bukan hanya menetahui tetapi kita harus memahami betul apa itu manajemen kebidanan dan 7 asuhan kebidanan yang terdapat di dalamnya. Apabila kita telah memahami betul apa itu manajemen kebidanan dan 7 langkah asuhan kebidanan, sebagai seorang bidan kita bisa memberikan pelayanan kepada klien dengan memuaskan.

B. Saran


                Sebagai calon seorang bidan , mulai dari sekarang kita harus memahami betul makna dari manajemen kebidanan dan 7 langkah asuhan kebidanan, agar bisa memberikan pelayanan yang memuaskan bagi klien.

 


DAFTAR PUSTAKA



  • Soepardan, Suryani . 2007. Konsep Kebidanan. Bandung
  • Hombar Pakpahan Label: Manajemen Kebidanan
  • www.google.com